Info
Up to 20 KBLI Bidang Usaha, Buka rekening Bank, Kartu nama Semua Direktur, Stempel perusahaan
  November 25, 2025     14:34  
980 79




Dalam beberapa tahun terakhir, industri kuliner tumbuh dengan pesat, khususnya di ranah minuman kopi dan tempat nongkrong.

Di berbagai kota, kita melihat begitu banyak tempat bermunculan dengan label cafe atau coffee shop.

Keduanya terlihat mirip sepintas, tetapi sebenarnya memiliki karakteristik yang berbeda, baik dari segi konsep, suasana, menu, hingga orientasi bisnisnya.


Memahami perbedaan ini sangat penting, terutama bagi kamu yang berencana membuka usaha di industri makanan dan minuman.

Karena pemilihan konsep yang tepat akan memengaruhi strategi pemasaran, sasaran pelanggan, serta peraturan hukum yang perlu dipenuhi.

Artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai apa itu cafe, apa itu coffee shop, dasar hukum operasionalnya di Indonesia, hingga bagaimana menentukan mana yang paling tepat untuk bisnis kamu.


A. Cafe

Cafe adalah tempat yang menyediakan makanan ringan hingga makanan berat, minuman non-alkohol, dan berbagai pilihan minuman lainnya.

Konsepnya umumnya menonjolkan kenyamanan, estetika ruangan, serta pengalaman bersosialisasi.

Cafe biasanya tidak berfokus pada satu jenis produk saja, melainkan menawarkan variasi menu yang lebih luas.

Banyak cafe yang mengambil tema tertentu minimalis, rustic, botanical, modern, hingga vintage, sehingga pengunjung datang bukan hanya untuk makan, tetapi juga untuk menikmati ambiance.



Ciri khas cafe:
  1. Menu makanan lebih lengkap (appetizer, main course, dessert).
  2. Minuman bervariasi, tidak hanya kopi.
  3. Suasana lebih santai dan nyaman untuk fungsi sosial.
  4. Banyak dipakai untuk meeting casual, kerja dengan laptop, atau sekadar bersantai.

B. Coffee Shop

Coffee shop adalah tempat yang berfokus pada penyajian minuman berbasis kopi.

Meski bisa menawarkan snack atau makanan ringan, fokus utamanya tetap pada kualitas kopi—biji, proses penyeduhan, teknik barista, hingga pendekatan storytelling tentang asal-usul kopi.

Coffee shop banyak diidentikkan dengan budaya third wave coffee, yang menekankan kopi sebagai seni dan pengalaman.

Ciri khas coffee shop:
  1. Menu utama adalah kopi: espresso based, manual brew, cold brew, dll.
  2. Makanan hanya sebagai pendamping kopi.
  3. Suasana lebih intimate dan sederhana.
  4. Menargetkan pencinta kopi, pelajar, freelancer, dan komunitas kreatif.




Di Indonesia, baik cafe maupun coffee shop masuk dalam kategori usaha makanan dan minuman. Namun karena konsepnya sedikit berbeda, ada klasifikasi KBLI yang biasanya dipakai.

A. Dasar Hukum Cafe

Cafe umumnya menggunakan KBLI yang termasuk ke dalam kelompok restoran atau rumah makan, karena menyediakan makanan dalam jumlah dan pilihan yang lebih banyak.

Dasar hukum dan regulasi yang mengatur cafe:

  1. KBLI 2020: 56101 – Restoran : Mencakup usaha penyediaan makanan dan minuman yang dilayani di tempat.
  2. PP Nomor 5 Tahun 2021 tentang Perizinan Berusaha Berbasis Risiko, yang mengatur klasifikasi risiko usaha makanan.
  3. Permenparekraf/ regulasi daerah mengenai standar kebersihan, sanitasi, dan penyajian makanan.
  4. Izin Berusaha melalui OSS-RBA, termasuk:
    - NIB
    - Sertifikat Standar (untuk usaha berisiko menengah)
    - Persetujuan lingkungan (jika diperlukan)

B. Dasar Hukum Coffee Shop

Coffee shop memiliki cakupan menu lebih sempit, sehingga meskipun banyak juga yang memakai KBLI restoran, sebagian memilih KBLI khusus minuman.

Landasan hukum umum:

  1. KBLI 2020: 56301 – Penyediaan Minuman (Bar/Kedai Minuman) : Mencakup penyediaan minuman untuk konsumsi di tempat—termasuk kedai kopi.
  2. PP Nomor 5 Tahun 2021: Mengatur risiko usaha kedai minuman.
  3. Peraturan daerah setempat mengenai izin lokasi, jam operasional, dan pengawasan makanan/minuman.
Dalam praktiknya, banyak coffee shop tetap memakai KBLI 56101 (restoran), terutama jika menyediakan makanan lebih dari sekadar snack.



Cafe dan coffee shop sering terlihat mirip dari luar, namun keduanya memiliki karakteristik yang berbeda dari segi konsep, menu, hingga tujuan penciptaannya.

Sebuah cafe biasanya dirancang sebagai tempat makan yang menawarkan variasi menu lebih luas, mulai dari makanan berat, makanan ringan, hingga aneka minuman.

Ambience, desain interior, serta kenyamanan ruang menjadi elemen penting dalam sebuah cafe, karena pengunjung datang untuk menikmati suasana selain makan dan minum.

Sementara itu, coffee shop lebih menitikberatkan pada kopi sebagai fokus utama, sehingga menu makanan biasanya terbatas dan hanya bersifat pendamping.

Coffee shop menonjolkan kualitas kopi, teknik penyeduhan, serta keahlian barista sebagai identitas yang membedakannya.

Perbedaan ini juga tampak dari target pasar dan ruang yang digunakan.
Cafe cenderung menarik keluarga, pekerja, dan kelompok sosial yang membutuhkan ruang lebih luas dan waktu berkunjung yang lebih lama.


Sebaliknya, coffee shop sering menjadi pilihan pecinta kopi, mahasiswa, atau pekerja remote yang mencari tempat untuk duduk sebentar, menikmati kopi, atau bekerja dalam suasana tenang.

Secara operasional, cafe membutuhkan dapur lengkap dan staf yang lebih beragam, sedangkan coffee shop lebih fokus pada peralatan kopi dan tenaga barista.
Poin-Poin Perbedaan Utama:
  1. Fokus menu: Cafe menawarkan makanan lengkap, coffee shop fokus pada kopi.
  2. Konsep dan suasana: Cafe lebih estetis dan luas, coffee shop lebih sederhana dan intim.
  3. Target pengunjung: Cafe untuk keluarga & pekerja; coffee shop untuk pecinta kopi & pelajar.
  4. Peralatan: Cafe butuh dapur lengkap; coffee shop butuh mesin dan alat seduh.
  5. Durasi kunjungan: Cafe cenderung lebih lama, coffee shop lebih singkat.


Keputusan membuka cafe atau coffee shop sangat bergantung pada visi bisnis, modal, dan target konsumen yang ingin dijangkau.

Jika tujuan kamu adalah menciptakan ruang berkumpul dengan menu makanan yang beragam dan suasana yang nyaman untuk berbagai aktivitas seperti meeting, bekerja, atau makan bersama keluarga, maka membuka cafe adalah pilihan yang tepat.
Cafe sangat cocok untuk konsep ruang yang lebih besar, fokus pada estetika, serta pengalaman bersantap yang lengkap.



Namun, apabila kamu ingin menghadirkan usaha dengan konsep yang lebih sederhana dan fokus pada kualitas kopi, maka coffee shop adalah pilihan yang lebih sesuai.

Coffee shop ideal bagi mereka yang ingin bermain dalam dunia perkopian, menyajikan berbagai teknik penyeduhan, dan melayani pelanggan yang datang khusus untuk menikmati kopi berkualitas.
Selain itu, coffee shop tidak membutuhkan dapur besar sehingga modal yang diperlukan lebih terjangkau serta lebih fleksibel ditempatkan di lokasi yang kecil atau padat.

Poin-Poin Pertimbangan:
  1. Buka Cafe jika: ingin menyediakan makanan lengkap, membangun konsep suasana, dan menarik target pasar luas.
  2. Buka Coffee Shop jika: ingin fokus pada kopi, modal lebih terbatas, dan target pasar lebih spesifik seperti mahasiswa atau pencinta kopi.
  3. Pertimbangan utama: modal, lokasi, target pelanggan, visi konsep, dan kapasitas operasional.



Secara umum, tidak selalu. Cafe dan coffee shop adalah dua konsep berbeda.

Cafe bisa menyediakan kopi, tetapi tidak otomatis menjadi coffee shop jika kopi bukan fokus utamanya.
Sebaliknya, coffee shop bisa memiliki vibe seperti cafe, tetapi tetap disebut coffee shop selama menu utama adalah kopi.
Namun dalam percakapan sehari-hari, banyak orang Indonesia menggunakan kedua istilah ini secara bergantian.

Secara bisnis dan hukum, pembedaan istilah ini kembali pada menu dan positioning usaha.


Pertumbuhan Industri Kopi Coffee Shop Sangat Kuat

  1. Konsumsi kopi di Indonesia terus meningkat.
  2. Bisnis coffee shop lokal semakin tumbuh pesat. Menurut Bizsense, segmen coffee shop lokal dengan kopi spesialti punya potensi besar karena daya tarik keaslian dan pengalaman.
  3. Generasi muda (Gen Z dan milenial) sangat tertarik dengan kopi sebagai gaya hidup (“ngopi kekinian”, tempat nongkrong, tempat kerja santai).
  4. Ada tren inovasi dalam kopi, misalnya kopi mocktail atau susu non-dairy (susu oat, kacang mede, dll) untuk menarik konsumen yang ingin rasa baru. 

Perubahan Preferensi Kulinari Ke Brand Lokal

  1. Milenial dan Gen Z sekarang lebih memilih brand lokal dibanding brand luar, menurut riset tren kuliner 2025.
  2. Hal ini menguntungkan coffee shop lokal karena mereka bisa menonjolkan identitas lokal, inovasi rasa, dan cerita brand yang “dekat” dengan konsumen Indonesia.




Peran Coffee Shop Sebagai Ruang Sosial (Third Place)

  1. Coffee shop semakin dipandang sebagai “ruang ketiga” (di luar rumah dan kantor) untuk bekerja, meeting, bersosialisasi.
  2. Transformasi ini menciptakan nilai tambah ekonomi: coffee shop bukan hanya tempat minum kopi, tapi juga tempat berkegiatan.
  3. Di kota-kota besar, jumlah kedai kopi semakin banyak, menandakan kompetisi dan permintaan yang tinggi. 

Tantangan untuk Cafe Tradisional

  1. Sektor F&B (makanan & minuman) masih tumbuh, tetapi tren konsumsi setelah pandemi menunjukkan lebih fokus pada kenyamanan dan harga terjangkau daripada “dine-in cantik” yang sangat estetis.
  2. Karena banyak tempat nongkrong (coffee shop) yang bisa fleksibel dan lebih ringan dari segi operasional (tidak selalu butuh dapur besar), pesaingnya semakin kuat.


Kesimpulan: Mana yang Lebih Baik untuk Diinvestasikan Sekarang?

Jika kamu ingin bisnis dengan potensi pertumbuhan besar dan ingin ikuti tren kopi kontemporer:
Coffee shop adalah pilihan yang lebih menjanjikan saat ini. Karena:
  1. Segmentasi pasar kopi sangat kuat dan terus berkembang.
  2. Tren gaya hidup urban sangat mendukung model kedai kopi sebagai tempat nongkrong, bekerja, dan bersosialisasi.
  3. Kemampuan untuk berinovasi dengan menu kopi (misalnya susu non-dairy, rasa lokal) bisa jadi keunggulan besar.
Tapi jika visimu adalah menciptakan tempat bersantap yang lebih lengkap:
Cafe masih bisa relevan, terutama jika kamu punya konsep khas (misalnya cafe makanan lokal, cafe tematik, cafe dengan menu unik) dan punya modal serta lokasi strategis. Cafe bisa menjadi “ruang sosial + kuliner” yang menarik segmen yang lebih beragam (bukan hanya pecinta kopi).

Rekomendasi untuk Kamu

  1. Lakukan riset pasar lokal: lihat di kotamu, apa yang lebih banyak dicari — kopi specialty, tempat kerja santai, atau tempat makan nongkrong.
  2. Buat prototipe konsep: apakah kamu bisa menggabungkan unsur cafe dan coffee shop (misalnya coffee shop dengan snack kecil)?
  3. Hitung modal dan proyeksi keuntungan: coffee shop mungkin butuh modal untuk peralatan kopi, sedangkan cafe butuh dapur dan staf lebih banyak.
  4. Pertimbangkan lokasi: di pusat kota atau area perkantoran, coffee shop bisa lebih kuat; di area yang lebih suburban atau dekat perumahan, cafe bisa jadi pilihan menarik.
  5. Inovasi menu: ikuti tren kopi (mocktail kopi, susu alternatif) agar tetap relevan.



A. Contoh Cafe Terkenal:

Two Hands Full – Bandung

Dikenal dengan brunch yang lezat dan suasana modern.

Union – Jakarta

Populer dengan cake dan interior elegan.

Monomono Café – Surabaya

Menyuguhkan ambience yang nyaman dan menu makanan lengkap.



B. Contoh Coffee Shop Terkenal:

Tanamera Coffee

Mengusung konsep specialty coffee dengan roasting sendiri.

Soe Coffee

Mengutamakan kopi susu dan varian minuman modern yang digemari anak muda.

Anomali Coffee

Terkenal sebagai pelopor coffee shop specialty Indonesia.

Kisaku Coffee

Simple, modern, dan mudah diakses melalui konsep grab & go.



A. Kesimpulan

Cafe dan coffee shop memiliki karakter, tujuan, dan metode operasional yang sangat berbeda. Cafe menawarkan pilihan makanan lengkap, ruang yang lebih luas, serta pengalaman sosial yang nyaman.

Coffee shop menawarkan fokus pada kopi, kualitas rasa, dan suasana yang lebih tenang dan intimate.
Dari segi hukum, keduanya bisa berada dalam KBLI berbeda tergantung menu dan operasional. Memahami perbedaan ini sangat penting untuk menentukan konsep usaha yang tepat.


B. Saran


Sebelum membuka usaha, tentukan siapa target pasar kamu, berapa besar modal yang tersedia, dan konsep apa yang ingin kamu bangun.

Jika kamu ingin menciptakan pengalaman bersantap dengan variasi makanan, cafe adalah pilihan yang tepat. Namun jika kamu ingin fokus pada kualitas kopi dan efisiensi modal, coffee shop lebih sesuai.
Lakukan riset kecil tentang lokasi, kompetitor, dan preferensi pelanggan di daerahmu. Dengan persiapan yang matang, baik cafe maupun coffee shop bisa menjadi bisnis yang sangat menjanjikan.

Penulis : Prisca Kesuma Wardhani