Info
Up to 20 KBLI Bidang Usaha, Buka rekening Bank, Kartu nama Semua Direktur, Stempel perusahaan
  November 23, 2024     16:32  
980 79



Dalam era globalisasi, kita tidak dapat mengabaikan standar mutu dan keamanan produk. Indonesia memastikan kualitas produk dan layanan domestic dengan menerapkan Standar Nasional Indonesia atau yang bisa disebut SNI. 

Penerapan SNI ini sudah ditetapkan oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN).

Badan Standardisasi Nasional (BSN) adalah lembaga pemerintah Non-Kementrian yang bertugas membina, mengembangkan, dan mengkoordinasikan kegiatan di bidang standarisasi secara nasional.

Sebuah bisnis memerlukan standar SNI sebagai upaya pemenuhan aturan dan undang-undang yang berlaku. Selain untuk menjalankan kewajiban dan hak sebagai pelaku bisnis, standar tersebut menjamin kualitas barang dan/atau jasa yang bisnis Anda tawarkan.

Lalu, apa yang dimaksud dengan SNI? Bagaimana manfaat dan contoh penerapannya?

Mari kita simak penjelasannya.




Apa itu SNI?

Standar Nasional Indoensia (SNI) adalah acuan yang mengatur kualitas, keamanan dan konsistensi produk, sistem dan proses di Indonesia.
SNI memiliki banyak manfaat, baik bagi konsumen, produsen, maupun masyarakat secara keseluruhan.

Standar Nasional Indonesia (SNI) sebagai serangkaian pedoman dan spesifikasi teknis yang dikeluarkan oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN) Republik Indonesia. SNI dirancang untuk memastikan kualitas, keselamatan, dan kepatuhan produk proses dan layanan yang ada di Indonesia.



Badan Standardisasi Nasional (BSN) telah menetapkan dua jenis SNI, yaitu SNI Wajib dan SNI Sukarela. SNI wajib meliputi produk yang penggunaannya menjamin kesehatan, keselamatan, hingga kelestarian lingkungan hidup.

Bila tidak memiliki label SNI, maka tidak diperbolehkan perdagangannya di Indonesia.
Kamu perlu ketahui juga bahwa meskipun pada dasarnya ada SNI bersifat sukarela, memiliki label SNI akan menambah nilai produk kamu bagi konsumen. Jadi, penting bagi kamu untuk mendapatkan sertifikat SNI.

Terdapat tiga klasifikasi aktivitas bila dilihat menurut SNI. Daftar penjelasannya adalah sebagai berikut :



Sertifikasi ini untuk sisrem manajemen suatu perusahaan. Contoh sertifikasinya Sertifikasi ISO adalah SNI ISO, Seperti SNI ISO 9001, SNI ISO 14004, hingga SNI ISO HACCP.


Sertifikasi ini untuk produk yang berasal dari perusahaan yang didasarkan pada SNI produk tertentu. Misalnya, SNI 3554:2015 untuk produk air minum dalam kemasan, lalu SNI 1811:2007 untuk produk helm dan SNI ISO 8214 4-2010 untuk Standar Nasional Indonesia Mainan Anak.


Sertifikasi ini untuk kompetensi personel seperti contohnya PPC, Auditor, Tenaga Kelistrikan, hingga Tenaga Migas




Dasar Hukum Standar Nasional Indonesia (SNI) adalah :


- Undang-Undang (UU) Nomor 20 Tahun 2014 tentang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian
- Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 102 Tahun 2000 tentang Standardisasi Nasional
- Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2018 tentang Sistem Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian Nasional



Tujuan utama dari SNI adalah melindungi konsumen dengan memastikan bahwa produk dan layanan yang dipasarkan di Indonesia memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan.
Melalui implementasi SNI, konsumen dapat memiliki keyakinan dan kepercayaan terhadap produk yang mereka beli, karena produk tersebut telah melewati proses penilaian yang ketat sesuai dengan standar yang ditetapkan.

Dalam mencapai tujuan ini, SNI memiliki beberapa manfaat yang signifikan :


Standar Nasional Indonesia (SNI) memberikan jaminan kepada konsumen bahwa produk atau layanan yang mereka beli telah memenuhi standar kualitas yang ditetapkan. Dengan adanya SNI, konsumen dapat memiliki keyakinan lebih dalam memilih produk yang aman, berkualitas, dan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.


Standar Nasional Indonesia (SNI) bertujuan untuk menjaga keselamatan dan keamanan masyarakat dengan menetapkan persyaratan yang ketat terhadap produk dan layanan. Standar ini mencakup aspek-aspek seperti bahan baku, proses produksi, pelabelan dan pengujian keamanan. Dengan adanya SNI, risiko terhadap kesehatan dan keselamatan konsumen dapat diminimalkan.


Standar Nasional Indonesia (SNI) mendorong produsen untuk meningkatkan kualitas produk mereka agar sesuai dengan standar yang ditetapkan. Dengan adanya standar yang jelas dan spesifikasi teknis yang terukur, produsen dapat mengoptimalkan proses produksi mereka, mengurangi cacat, dan menghasilkan produk yang lebih baik secara konsisten.




Dengan mengadopsi Standar Nasional Indonesia (SNI), produsen dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas operasional mereka. Standar yang jelas membantu menghilangkan keragaman proses produksi, memperkuat control kualitas, dan mengurangi pemborosan. Hal ini berkontribusi pada peningkatan daya saing industri secara keseluruhan.


Standar Nasional Indonesia (SNI) yang sejalan dengan standar internasional memungkinkan produk Indonesia diterima dan diperdagangankan di pasar global. Dalam lingkungan perdagangan internasional yang semakin terintegrasi, SNI menjadi kunci untuk mengakses pasar luar negeri dan meningkatkan peluang ekspor.


Dengan menerapkan Standar Nasional Indonesia (SNI) secara konsisten dan berhasil, Indonesia dapat membangun reputasi sebagai produsesn yang mematuhi standar kualitas dan keamanan yang tinggi. Hal ini berdampak positif terhadap citra bangsa di mata dunia dan memberikan kepercayaan kepada konsumen internasional.

Label Standar Nasional Indonesia (SNI) memiliki tujuan untuk :
1.Menjamin kelayakan dan mutu produk
2. Melindungi kepentingan konsumen
3. Membantu konsumen menghindari produk illegal
4. Meningkatkan daya saing produk
5. Meningkatkan kredibilitas merek
6. Menjamin keamanan, kesehatan, keselamatan dan lingkungan (K3L)


Mendapatkan label SNI menjadi tantangan tersendiri bagi suatu bisnis, sebab prosesnya tidak mudah dan persyaratannya cukup banyak.

Tetapi, kamu sebagai pelaku usaha akan merasakan keuntungannya setelah melalui proses panjang tersebut. 

Untuk mendapatkan label SNI, kamu dapat melakukannya dengan datang ke Kementerian Perindustrian dan cari bagian Lembaga Sertifikasi Produk Pusat Standardisasi (LSpro-Pustan).
Tahap-tahap yang harus kamu lakukan adalah sebagai berikut.


Untuk mengisi formulir ini, siapkan dan lampirkan dokumen berupa fotokopi Sertifikat Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 yang telah dilegalisir.

Anda bisa mendapatkan sertifikat tersebut di LSSM (Lembaga Sertifikasi Sistem Mutu) yang terakreditasi KAN (Komite Akreditasi Nasional).

Jika produk Anda adalah produk impor dari luar negeri, maka sertakan juga sertifikat dari LSSM negara asal produk tersebut yang telah perjanjian pengakuan dengan lembaga KAN.
Sebagai catatan, pastikan Anda telah menyiapkan syarat utama pendaftaran standar SNI. Syarat tersebut diantaranya meliputi fotokopi akta notaris perusahaan, fotokopi TDP dan SIUP, fotokopi NPWP, hingga surat pendaftaran merek dari Dirjen HAKI.



Sesudah mengisi dan melengkapi dokumen permohonan, LSPro-Pustan akan memverifikasi beberapa hal. Contohnya, jangkauan lokasi audit hingga kemampuan dalam memahami bahasa lokal. 

Lama verifikasi umumnya adalah satu hari, lalu setelah verifikasi selesai Anda akan mendapatkan invoice berisi rincian biaya yang perlu Anda lunasi.


Selanjutnya, lembaga sertifikasi akan mengecek kesesuaian terhadap penerapan sistem manajemen mutu. Bisnis Anda akan diperiksa kelengkapan serta kecukupan dokumennya tentang sistem manajemen mutu produsen, apakah sesuai dengan syarat SPPT SNI.

Proses audit kecukupan dokumen, lembaga sertifikasi akan meninjau dokumen Sistem Manajemen Mutu dari bisnis Anda. Bila ternyata terdapat hal yang tidak sesuai, maka Anda harus mengoreksinya dalam jangka waktu maksimal dua bulan.


Tahap ini merupakan saat lembaga sertifikasi mendatangi lokasi produksi bisnis Anda, lalu mengambil sampel produknya untuk dilakukan uji sampel. Pengujian dilakukan oleh ahli dan profesional yang telah menguasai bidang tersebut.

Uji sampel produk dilakukan dalam laboratorium penguji ataupun di lembaga inspeksi yang telah terakreditasi. Apabila Anda ingin mengajukan laboratorium milik produsen bisnis, maka perlu melibatkan saksi saat uji sampel berlangsung.
Sampel akan dilabeli sebagai LCU (Label Contoh Uji), lalu disegel.

Uji sampel produk akan memakan waktu minimal 20 hari kerja.
Bila setelah itu hasilnya tidak memenuhi ketentuan, Anda harus uji sampel ulang sendiri sampai sesuai dan bisa dicek lagi oleh LSPro-Pustan.

Hasil akhir apabila pengujian telah lolos adalah penerbitan Sertifikasi Hasil Uji bagi bisnis Anda.


Setelah melewati proses tersebut di atas, tim dari lembaga sertifikasi akan merapatkan hasil pengauditan serta pengujiannya dengan berbekal dokumen audit serta hasil uji sampel.

Proses persiapan bahan membutuhkan tujuh hari kerja, lalu dilanjutkan rapat panel selama satu hari.


Setelah rapat panel selesai, LSPro-Pustan akan mengklarifikasi perusahaan Anda.

Hasil keputusan penyerahan sertifikat berdasar pada evaluasi produk yang meliputi kelengkapan administrasi, pemenuhan ketentuan SNI, hingga penerapan sistem manajemen mutu pada proses produksi. 

Bila lolos evaluasi, maka penerbitan SPPT-SNI untuk bisnis Anda pun dilakukan. Masa berlaku sertifikat SNI tersebut adalah 3 tahun ke depan.
Demikian informasi mengenai standar SNI dan tahap-tahap yang perlu Anda lakukan untuk mendapatkan label SNI.

Sebagai pemilik bisnis, Anda sudah sepatutnya mendaftarkan produk agar bersertifikasi SNI untuk menjamin kelayakan dan kualitas produk kepada konsumen.



Standar Nasional Indonesia (SNI) berperan dalam pertumbuhan ekonomi negara dengan membantu meningkatkan daya saing industri.
Dengan meningkatnya kualitas produk, efisiensi produksi, dan akses ke pasar internasional, SNI berpotensi meningkatkan investasi, menciptakan lapangan kerja, dan menggerakkan sektor ekonomi secara keseluruhan.

Contoh Penerapan SNI dalam Sektor Industri 

Penerapan Standatr Nasional Indonesia (SNI) dalam sektor industri sangat penting untuk menjaga kualitas dan keamanan produk yang dihasilkan. Berikut ini adalah contoh penerapan SNI dalam sektor industri:


Standar Nasional Indonesia (SNI) telah diterapkan dalam berbagai aspek industri makanan dan minuman, mulai dari bahan baku hingga produk jadi. Contohnya, SNI mengatur persyaratan kualitas dan keamanan bagi produk seperti minuman ringan, makanan olahan, gula, tepung terigu, dan minyak goreng. Standar ini meliputi komposisi, pengolahan, pengemasan, dan label produk.


Standar Nasional Indonesia (SNI) juga berlaku dalam industri tekstil dan pakaian, termasuk dalam hal kualitas bahan, metode produksi, dan penilaian kesesuaian produk. Misalnya, SNI mengatur persyaratan untuk kualitas kain, pakaian jadi, pakaian dalam, dan perlengkapan keselamatan kerja. Standar ini mencakup ketahanan bahan, ketepatan ukuran, ketahanan terhadap penggunaan, dan label produk.


Dalam industri otomotif, SNI mengatur persyaratan kualitas dan keamanan untuk kendaraan bermotor dan suku cadangnya. Contohnya, SNI mengatur persyaratan untuk bahan bakar, ban, aki, rem, lampu, dan peralatan keselamatan. Standar ini bertujuan untuk memastikan bahwa kendaraan dan suku cadang yang diproduksi memenuhi standar kualitas yang ditetapkan.




Penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) dalam industri elektronik meliputi berbagai produk seperti peralatan rumah tangga, peralatan elektronik konsumen, dan komponen elektronik. SNI mengatur persyaratan terkait keselamatan, kinerja, dan efisiensi energi produk elektronik. Standar ini mencakup hal-hal seperti tegangan listrik yang aman, ketahanan terhadap panas, dan standar pengujian produk.


Standar Nasional Indonesia (SNI) juga berlaku dalam industri kimia untuk mengatur persyaratan dan kualitas produk kimia seperti pupuk, cat, obat-obatan, kosmetik, dan bahan kimia industri lainnya. Standar ini mencakup formulasi, kandungan bahan berbahaya, metode pengujian, dan label produk. Penerapan SNI dalam industri kimia membantu memastikan bahwa produk yang digunakan aman bagi manusia dan lingkungan.

Melalui penerapan SNI dalam sektor industri, konsumen dapat memiliki kepercayaan yang lebih tinggi terhadap produk-produk yang mereka beli.
SNI juga membantu produsen meningkatkan kualitas produk, memenuhi persyaratan hukum, dan meningkatkan daya saing di pasar domestik dan internasional.



Standar Nasional Indonesia (SNI) memiliki peran penting dalam berbagai sektor, mulai dari industri, perdagangan, pertanian, makanan konstruksi, kesehatan, hingga lingkungan.

Setiap sektor memiliki standar sendiri yang mengatur persyaratan teknis, metode pengujian serta prosedur penilaian kesesuaian.

Manfaat label Standar Nasional Indonesia (SNI) bagi konsumen, produsen dan pelaku usaha, antara lain :

1. Konsumen bisa yakin bahwa produk yang dibelinya layak pakai dan aman
2. Produsen terlindungi hak dan kewajiban dalam proses produksi dan pemasaran
3. Pelaku usaha memiliki peluang lebih besar untuk menembus pasar
4. UKM dapat meningkatkan daya saing produk, efisiensi proses produksi, dan kepercayaan dari pihak yang berkepentingan
5. Produk yang memenuhi SNI dapat meningkatkan kredibilitas merek
6. Produk yang memenuhi standar SNI dapat mendukung produk yang diproduksi secara bertanggung jawab terhadap lingkungan.



Pemerintah Indonesia memiliki peran aktif dalam mendorong penggunaan SNI dengan melakukan penyuluhan, pembinaan, serta sertifikasi.

Badan Standardisasi Nasional (BSN) juga terus mengembangkan dan memperbarui standar SNI sesuai dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan pasar.

Dalam rangka mencapai tujuan yang diinginkan, peran serta semua pihak sangat penting. Para produsen, konsumen, pemerintah, dan lembaga terkait harus bekerja sama untuk memahami, menerapkan, dan mematuhi SNI.
Dengan demikian, SNI dapat menjadi alat yang efektif dalam memastikan kualitas, keselamatan, dan kepatuhan dalam berbagai sektor di Indonesia.

Itulah seputar apa itu SNI, manfaatnya, dan perannya dalam kehidupan. Segera daftarkan produk kamu ke SNI untuk mendapatkan berbagai keuntungannya.
Semoga bisa membantu kamu yang ingin memulai bisnis awal untuk menentukan dari kepengurusan yang ada dalam perusahan kamu nantinya.

Jika kamu ada pertanyaan kepengurusan legalitas dalam PT, konsultasikan pada kami, bisa menghubungi kami di 0811878400. Konsultan kami siap membantu kamu! ☺
Penulisan : Dara Septiafitri