Info
Up to 20 KBLI Bidang Usaha, Buka rekening Bank, Kartu nama Semua Direktur, Stempel perusahaan
  December 12, 2024     12:00  
980 79




Sebuah bisnis memerlukan standar SNI sebagai upaya pemenuhan aturan dan undang-undang yang berlaku.

Selain untuk menjalankan kewajiban dan hak sebagai pelaku bisnis, standar tersebut menjamin kualitas barang dan/atau jasa yang bisnis kamu tawarkan.

SNI juga mendukung kemajuan perekonimian Negara sebab produk yang berhasillolos standar berarti berkualitas, aman, dan legal.

Sedangkan untuk K3L pada dasarnya suatu prinsip atau upaya perlindungan bagi tenaga kerja sehingga selalu dapat bekerja secara sehat dan selamat.


Tiga aspek ini saling berkaitan dalam memastikan tempat kerja yang aman, sehat, dan ramah lingkungan.

Pada dasarnya, K3L adalah serangkaian aturan, prosedur, dan sistem yang dirancang untuk melindungi pekerja dan lingkungan dari potensi bahaya yang bisa timbul selama proses kerja

Apa itu perbedaan antara SNI dan K3L? Mari kita simak penjelasannya disini.



Standar Nasional Indonesia (SNI) adalah acuan yang mengatur kualitas, keamanan dan konsistensi produk, system dan proses di Indonesia.

Standar Nasional Indonesia (SNI) sebagai serangkaian pedoman dan spesifikasi teknis yang dikeluarkan oleh Badan Standarisasi Nasional (BSN) Republik Indonesia. SNI dirancang untuk memastikan kualitas, keselamatan, dan kepatuhan produk proses dan layanan yang ada di Indonesia.
Sedangkan Keamanan, Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan Hidup (K3L) adalah standar yang harus dipenuhi oleh produk listrik dan elektronik yang mengandung bahan berbahaya sebelum diedarkan di pasar. Pendaftaran K3L dilakukan melalui kemendag untuk mendapatkan tanda registrasi K3L yang harus dicantumkan pada label atau kemasan produk.


Terlampir Dasar Hukum untuk Standar Nasional Indonesia (SNI) sebagai berikut :

- Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2014 tentang Standarisasi dan Penilaian Kesesuaian
- Peraturan Pemerintah Nomor 102 Tahun 2000 tentang Standarisasi Nasional
- Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahum 2018 tentang Sistem Standarisasi dan Penialaian Kesesuaian Nasional

Dan Dasar Hukum untuk Keamanan, Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan Hidup (K3L) berdasarkan dari :

Presiden Republik Indonesia, melalui peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2018, telah menetapkan prosedur dan pendaftaran barang terkait dengan Keamanan, Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan Hidup.



A. Apa saja jenis SNI? 

Setelah memahami pengertian tentang SNI, berikut adalah pengetahuan tentang jenis yang ada di Indonesia, anatara lain :

  1. Sertifikat Sistem Manajemen
  2. Sertifikasi Produk
  3. Sertifikasi Personel

B. Apa saja Jenis K3L?

Jenis-jenis K3 (Keselamatan dan kesehatan Kerja) Meliputi :

  1. Bahaya Kimiawi, Seperti kontak langsung atau terhirup dengan unsur kimia dalam proses produksi
  2. Bahaya Biologis, Seperti infeksi akut dan kronis dari parasit, jamur, atau bakteri
  3. Bahaya Mekanis, Seperti benda bergerak, tajam, atau berat yang dapat menimbulkan risiko
  4. Bahaya Elektrikal, Seperti bahaya yang berasal dari energi listrik yang dapat mengakibatkan kebakaran, sengatan listrik, dan hubungan singkat
  5. Bahaya Kebakaran dan Peledakan, Seperti bahaya yang berasal dari bahan kimia yang bersifat flammable dan eksplosif
  6. Bahaya Fisika, Seperti gangguan yang timbul akibat operasi mesin, seperti kebisingan, suhu ekstrem, dan pencahayaan yang tidak memadai
  7. Bahaya Ergonomi, Seperti tidak cocoknya desain atau alat kerja dengan kapasitas tubuh pekerja


Manfaat pemberian label Standar Nasional Indonesia (SNI) bagi konsumen, produsen dan pelaku usaha, antara lain :

1. Perlindungan Konsumen

Standar Nasional Indonesia (SNI) memberikan jaminan kepada konsumen bahwa produk atau layanan yang mereka beli telah memenuhi standar kualitas yang ditetapkan. Dengan adanya SNI, konsumen dapat memiliki keyakinan lebih dalam memilih produk yang aman, berkualitas, dan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

2. Keselamatan dan Keamanan

Standar Nasional Indonesia (SNI) bertujuan untuk menjaga keselamatan dan keamanan masyarakat dengan menetapkan persyaratan yang ketat terhadap produk dan layanan. Standar ini mencakup aspek-aspek seperti bahan baku, proses produksi, pelabelan dan pengujian keamanan. Dengan adanya SNI, risiko terhadap kesehatan dan keselamatan konsumen dapat diminimalkan.

3. Peningkatan Kualitas Produk

Standar Nasional Indonesia (SNI) mendorong produsen untuk meningkatkan kualitas produk mereka agar sesuai dengan standar yang ditetapkan. Dengan adanya standar yang jelas dan spesifikasi teknis yang terukur, produsen dapat mengoptimalkan proses produksi mereka, mengurangi cacat, dan menghasilkan produk yang lebih baik secara konsisten.


4. Peningkatan Efisiensi dan Produktivitas

Dengan mengadopsi Standar Nasional Indonesia (SNI), produsen dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas operasional mereka. Standar yang jelas membantu menghilangkan keragaman proses produksi, memperkuat control kualitas, dan mengurangi pemborosan. Hal ini berkontribusi pada peningkatan daya saing industri secara keseluruhan.

5. Akses Ke Pasar Internasional

Standar Nasional Indonesia (SNI) yang sejalan dengan standar internasional memungkinkan produk Indonesia diterima dan diperdagangankan di pasar global. Dalam lingkungan perdagangan internasional yang semakin terintegrasi, SNI menjadi kunci untuk mengakses pasar luar negeri dan meningkatkan peluang ekspor.

6. Peningkatan Citra Bangsa

Dengan menerapkan Standar Nasional Indonesia (SNI) secara konsisten dan berhasil, Indonesia dapat membangun reputasi sebagai produsesn yang mematuhi standar kualitas dan keamanan yang tinggi. Hal ini berdampak positif terhadap citra bangsa di mata dunia dan memberikan kepercayaan kepada konsumen internasional.

Sedangkan Manfaat K3L, ada beberapa jenis, untuk pekerja, perusahaan dan masyarakat, antara lain :

Manfaat K3L untuk Pekerja

Di bawah ini adalah manfaat K3L yang bisa dirasakan oleh pekerja di tempat kerja kamu :
  1. Pekerja bisa memahami bahaya dan risiko pekerjaan yang mereka kerjakan.
  2. Pekerja bisa mengetahui dan mengaplikasikan tindakan pencegahan untuk mencegah kecelakaan.
  3. Pekerja memahami hak dan kewajibannya, terutama dalam peraturan yang terkait dengan K3L.
  4. Pekerja bisa mengetahui apa yang harus dilakukan dalam situasi darurat seperti kebakaran, gempa, atau kecelakaan.
  5. Pekerja turut berpartisipasi dalam membuat lingkungan kerjanya lebih aman.
  6. Bukan hanya diri sendiri, pekerja bisa melindungi rekan kerjanya dari risiko kecelakaan.
  7. Pekerja bisa mencegah penularan penyakit dari tempat kerja ke keluarganya.
  8. Pekerja bisa mempertahankan penghasilannya.
  9. Pekerja bisa tetap memberikan kontribusi pada perekonomian keluarganya. 

Manfaat K3L untuk Perusahaan

Kemudian, apa manfaat yang bisa diperoleh dari penerapan K3L di perusahaan? Mari kita lihat poin-poin berikut:
  1. Anda bisa melindungi pekerja dan fasilitas produksi dari kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
  2. Anda dapat mengurangi waktu yang hilang (seperti cuti sakit) akibat kecelakaan kerja.
  3. Anda dapat mengurangi biaya asuransi tenaga kerja yang harus ditanggung.
  4. Anda dapat mematuhi regulasi terkait K3L.
  5. Anda memperoleh citra positif dari penerapan K3L, baik dari pekerja, keluarga pekerja, masyarakat, maupun negara.
  6. Anda dapat meraih berbagai penghargaan terkait K3L.
  7. Anda dapat melanjutkan bisnis dan melindungi nilai saham dari dampak kecelakaan atau penyakit akibat kerja.
  8. Anda dapat terhindar dari denda yang timbul akibat kecelakaan kerja.
  9. Menurunkan biaya kesehatan dan asuransi.
  10. Meningkatkan produktivitas barang dan jasa.
  11. Perusahaan dapat memperoleh kontrak kerja yang baik dengan penerapan K3L.
  12. Munculnya peluang bisnis terkait dengan penerapan K3L.

Manfaat K3L untuk Masyarakat

Selain perusahaan dan pekerja, masyarakat juga bisa mendapatkan manfaat dari penerapan K3L.
Apa saja manfaatnya?
  1. Masyarakat terlindungi dari kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja yang disebabkan oleh kegiatan operasional perusahaan.
  2. Masyarakat memperoleh pengetahuan dari perusahaan dalam menerapkan prinsip keselamatan di rumah.
  3. Masyarakat bisa memastikan bahwa anggota keluarganya dapat pulang dari tempat kerja dengan selamat.
  4. Masyarakat bisa memastikan kelangsungan ekonomi keluarganya dapat terus berjalan.


Perbedaan SNI vs K3L

1. Definisi dan Tujuan:

SNI (Standar Nasional Indonesia): SNI adalah standar yang ditetapkan oleh pemerintah untuk memastikan bahwa suatu produk, proses, atau jasa memenuhi kualitas dan keamanan yang berlaku di Indonesia. Tujuan utamanya adalah untuk memberikan jaminan kualitas dan melindungi konsumen.

K3L (Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan): K3L berfokus pada keselamatan dan kesehatan para pekerja, serta dampak lingkungan dari kegiatan usaha. Tujuan K3L adalah untuk memastikan tempat kerja yang aman, sehat, dan ramah lingkungan.

2. Ruang Lingkup Pengawasan:

SNI: Mengatur berbagai sektor produk dan layanan, baik domestik maupun impor, agar sesuai standar kualitas yang diakui.

K3L: Lebih spesifik mengatur aspek keselamatan kerja dan pengelolaan lingkungan dalam kegiatan bisnis dan industri, termasuk dalam proses produksi.


3. Penerapan dan Kepatuhan: 

SNI: Beberapa SNI bersifat wajib, terutama untuk produk yang memiliki dampak besar bagi kesehatan dan keselamatan publik, sementara lainnya bersifat sukarela. Kepatuhan terhadap SNI sering kali menjadi syarat dalam perdagangan.

K3L: Bersifat wajib di berbagai industri, terutama yang berpotensi berisiko tinggi bagi kesehatan dan keselamatan kerja atau berdampak besar pada lingkungan.

4. Sanksi dan Konsekuensi:

SNI: Perusahaan yang tidak memenuhi standar SNI pada produk wajib bisa terkena sanksi, seperti penarikan produk atau denda.
K3L: Pelanggaran K3L bisa mengakibatkan sanksi yang serius, termasuk denda, penghentian operasional, atau tuntutan hukum jika terjadi insiden atau kerusakan lingkungan.

Dengan memahami perbedaan ini, perusahaan dapat menjalankan usahanya secara lebih terencana dan sesuai regulasi, sehingga menciptakan reputasi baik sekaligus menjaga keamanan dan kesehatan lingkungan kerja.



SNI dan K3L terkait satu sama lain karena pengujian produk K3L dilakukan berdasarkan SNI yang berlaku. 

Untuk mendapatkan nomor registrasi produk SNI, dilakukan proses sertifikasi produk di Lembaga Penilai Kesesuaian (LPK). 

Standar Nasional Indonesia (SNI) berperan dalam pertumbuhan ekonomi negara dengan membantu meningkatkan daya saing industri.

Dengan meningkatnya kualitas produk, efisiensi produksi, dan akses ke pasar internasional, SNI berpotensi meningkatkan investasi, menciptakan lapangan kerja, dan menggerakkan sektor ekonomi secara keseluruhan.

Sedangkan untuk K3L, berbasis pernyataaan mandiri (self declaration) dengan mencantumkan hasil uji produk dari Laboratorium Uji. 

Barang produksi dalam negeri maupun impor yang terkait K3L wajib didaftarkan dan memiliki tanda daftar berupa registrasi barang K3L.



Kewajiban K3L setelah terdaftar, produsen atau importer wajib mencantumkan nomor registrasi barang K3L yang diperoleh pada barang, kemasan dan/atau label yang mudah terbaca dan tidak mudah hilang.

Setiap lima tahun, para pelaku usaha wajib melakukan registrasi ulang untuk pemurakhiran date registrasi barang K3L.

Demikian penjelasan tentang perbedaan antara SNI dan K3L.

Semoga bisa membantu kamu yang ingin tau perihal kedua perbedaan izin tersebut, karna sangat penting ada didalam perusahan kamu nantinya.

Penulis : Dara Septiafitri